Sebuah surat datang pagi sekali ke sekolah waktu itu, sekitar pukul 8 pagi. Aku bersama teman-teman berada di luar kelas, dikarenakan aku dan teman-teman sedang melaksanakan kegiatan pembersihan. Kemudian sebuah surat datang mengahampiriku, aku yang tidak tahu mengapa dan kenapa, hanya bisa mengangguk saja ketika guruku menyuruhku untuk ikut seleksi Mimbar Anak Bali IV di SMKN 1 Bangli. Aku hanya mengumpulkan berkas seadanya, membuat essay ala kadarnya, tidak jelek, tapi juga tidak bagus. Peserta seleksi Mimbar Anak Bali di kabupaten Bangl cukup banyak pada saat itu, bisa dikatakan 25 peserta, namun antusiasme mereka terhadap anak bisa dikatakan bagus. Yep, seleksi pun dimulai. Para juri seleksi yang kukenal sekarang bernama Kak Meni Purwa, Kak Dayu Ita, dan salah satu perwakilan Klungkung, yaitu Manik Sudewi. Mereka dengan sabar dan telaten menyeleksi ke 25 peserta sampai selesai, maklum, mereka sudah lama berkecimpung di dunia peranakan (bukan bidan). Setelah itu, hasil seleksi diumumkan, dan Puji Tuhan aku masuk seleksi di tingkat Provinsi , dan akan bersama-sama rekan-rekan berusaha untuk menyuarakan hak-hak anak di Mimbar Anak Bali IV.
zzzzzzzzzzzzz, eh ketiduran…… Read the rest of this entry »